Ketika memilih jurusan di bidang teknik, seringkali calon mahasiswa dihadapkan pada dua pilihan populer, yakni Teknik Sipil dan Arsitektur. Kedua bidang ini berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi memiliki perbedaan signifikan dalam hal fokus studi, tanggung jawab pekerjaan, dan keterampilan yang dibutuhkan.
Program studi Teknik Sipil bisa kamu jumpai di Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Artikel kali ini akan membahas mengenai perbedaan antara Teknik Sipil dan Arsitektur untuk membantu kamu menentukan mana yang lebih sesuai dengan minat dan bakatmu. Simak baik-baik, ya!
Fokus Studi
Teknik Sipil adalah ilmu yang mempelajari tentang perancangan, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan, bandara, serta sistem irigasi.
Mahasiswa Teknik Sipil akan mempelajari berbagai aspek teknis seperti struktur bangunan, mekanika tanah, hidrologi, dan rekayasa transportasi. Disiplin ini lebih menekankan pada aspek teknis dan ilmiah dalam memastikan bahwa bangunan atau infrastruktur yang dibangun aman, efisien, dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Di sisi lain, Arsitektur lebih berfokus pada perencanaan dan desain bangunan, dengan perhatian khusus pada estetika, fungsionalitas, dan kenyamanan bagi penggunanya.
Mahasiswa Arsitektur belajar tentang seni desain bangunan, tata ruang, dan aspek lingkungan dalam pembangunan. Mereka harus memahami bagaimana menciptakan bangunan yang menarik secara visual sekaligus fungsional, sambil tetap memperhatikan kebutuhan dan keinginan klien.
Keterampilan yang Dibutuhkan
Dalam Teknik Sipil, mahasiswa harus memiliki kemampuan matematika, fisika, dan pemahaman teknis yang kuat. Perhitungan struktur, analisis material, dan teknik pemecahan masalah sangat penting untuk memastikan infrastruktur yang dibangun dapat bertahan dalam jangka panjang.
Selain itu, keterampilan manajemen proyek juga menjadi kunci, karena insinyur sipil sering terlibat dalam pengawasan pelaksanaan proyek konstruksi. Sedangkan pada Arsitektur, kreativitas dan kemampuan visualisasi menjadi keterampilan utama.
Arsitek harus mampu menggambarkan ide-ide mereka melalui sketsa, desain 3D, atau perangkat lunak desain arsitektural. Mereka juga perlu memahami sejarah arsitektur, teori desain, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti klien dan kontraktor, untuk memastikan bangunan yang dirancang sesuai dengan harapan dan kebutuhan.
Tanggung Jawab Pekerjaan
Seorang insinyur sipil bertanggung jawab memastikan bahwa proyek infrastruktur dibangun dengan aman dan sesuai standar teknis.
Mereka terlibat dalam berbagai tahap proyek, mulai dari perencanaan, analisis struktur, hingga pengawasan selama konstruksi. Fokus mereka lebih pada bagaimana memastikan bangunan atau infrastruktur dapat berfungsi dengan baik dan tahan lama.
Sebaliknya, arsitek lebih berperan sebagai perancang yang bertanggung jawab pada aspek visual dan fungsional bangunan. Mereka berfokus pada penciptaan ruang yang nyaman, estetis, dan efisien.
Arsitek juga berkolaborasi dengan insinyur sipil dan profesional lain untuk memastikan desain mereka dapat diwujudkan secara teknis.
Itulah beberapa perbedaan dari program studi teknik sipil dan arsitektur. Jika kamu tertarik untuk berkuliah di salah satu prodi tersebut, misalnya teknik sipil, Unesa adalah pilihan yang tepat.
Program studi S1 Teknik Sipil berada di naungan Fakultas Teknik Unesa. FT Unesa telah menghasilkan lulusan terbaik yang bekerja sesuai dengan bidang yang ditekuni selama kuliah.
Dengan motto ‘Bekerja Cepat, Cerdas, Cermat, dan Ikhlas’ serta Tagline ‘FT Lebih Baik’, FT Unesa siap membangun karakter, komitmen, kompetensi mahasiswa, tendik, dan juga dosen dalam mewujudkan ‘Unesa Satu Langkah di Depan’.
Bagi yang tertarik dengan berbagai jurusan di fakultas teknik perguruan tinggi Surabaya satu ini, silakan kunjungi website ft.unesa.ac.id. Semoga bermanfaat!