Gaya hidup modern, dengan pekerjaan di depan komputer, perjalanan panjang, dan kebiasaan menonton TV dalam waktu lama, membuat banyak orang menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam posisi duduk. Meskipun duduk adalah aktivitas yang tampak tidak berbahaya, terlalu lama duduk bisa berdampak serius terhadap kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
Tidak hanya menyebabkan masalah fisik, tetapi juga dapat memicu gangguan metabolik dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang bisa timbul akibat terlalu lama duduk:
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika Anda duduk dalam waktu lama, aliran darah menjadi lebih lambat, dan tubuh membakar lebih sedikit lemak. Hal ini dapat menyebabkan akumulasi asam lemak di dalam pembuluh darah, yang dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Penelitian Menunjukkan:
- Orang yang duduk lebih dari 6 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang lebih aktif.
- Duduk terlalu lama juga berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kolesterol baik (HDL).
2. Menurunkan Metabolisme dan Memicu Obesitas
Ketika tubuh terlalu lama dalam posisi duduk, metabolisme melambat. Ini berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak dan berkontribusi pada kenaikan berat badan. Hal ini terutama berlaku jika kebiasaan duduk yang lama tidak diimbangi dengan aktivitas fisik atau olahraga yang cukup.
Dampak pada Berat Badan:
- Duduk terlalu lama menyebabkan tubuh menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan saat berdiri atau bergerak, yang berpotensi menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
- Obesitas sendiri meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan masalah jantung.
3. Memicu Masalah Postur dan Sakit Punggung
Duduk dalam waktu lama, terutama dengan postur yang buruk, dapat menyebabkan masalah postur dan sakit punggung. Posisi duduk yang tidak ergonomis atau cenderung membungkuk akan memberikan tekanan pada tulang belakang, leher, dan bahu, yang akhirnya memicu nyeri otot dan ketegangan.
Dampak pada Postur Tubuh:
- Duduk terlalu lama dapat menyebabkan pembentukan postur tubuh yang buruk, seperti punggung yang melengkung atau bahu yang membungkuk.
- Beban pada tulang belakang dapat menyebabkan sakit punggung bawah (low back pain), yang merupakan keluhan umum di kalangan pekerja kantoran.
4. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Terlalu lama duduk juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Duduk dalam waktu lama menyebabkan penurunan sensitivitas insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih sulit untuk memproses glukosa, yang dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Penelitian Menunjukkan:
- Duduk lebih dari 8 jam sehari dapat meningkatkan risiko seseorang terkena resistensi insulin, kondisi yang sering kali menjadi awal mula diabetes tipe 2.
- Aktivitas fisik yang teratur, bahkan hanya dengan berdiri atau bergerak secara teratur setiap beberapa jam, dapat membantu mencegah peningkatan kadar gula darah yang berlebihan.
5. Meningkatkan Risiko Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker rahim. Meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, diduga bahwa duduk terlalu lama dapat memengaruhi produksi hormon tertentu, serta menyebabkan peradangan kronis, yang berkontribusi terhadap perkembangan sel-sel kanker.
Faktor Pemicu Kanker:
- Peningkatan kadar insulin dan inflamasi akibat duduk lama bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
- Duduk berjam-jam juga berhubungan dengan peningkatan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko beberapa jenis kanker.
6. Mengganggu Sirkulasi Darah dan Memicu Varises
Duduk dalam waktu lama, terutama tanpa bergerak, dapat memperlambat sirkulasi darah, terutama di kaki. Ini bisa menyebabkan penumpukan darah di pembuluh darah kaki, yang dapat memicu pembentukan varises atau bahkan deep vein thrombosis (DVT), yaitu pembekuan darah di pembuluh darah yang bisa berbahaya jika tidak ditangani.
Gejala yang Mungkin Timbul:
- Kaki sering terasa bengkak atau berat setelah duduk terlalu lama.
- Varises, yang ditandai dengan pembuluh darah yang terlihat membesar dan membengkak di bawah kulit, sering muncul akibat sirkulasi yang buruk.
7. Mengganggu Kesehatan Mental
Duduk terlalu lama tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan mental. Kurangnya aktivitas fisik, terutama jika dikombinasikan dengan pola hidup yang kurang sehat, dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Aktivitas fisik memiliki efek positif pada otak karena melepaskan endorfin, hormon yang bertanggung jawab untuk perasaan bahagia.
Dampak pada Mental:
- Duduk terlalu lama dan gaya hidup yang tidak aktif sering berhubungan dengan perasaan lesu, kurang motivasi, dan mudah stres.
- Kurangnya aktivitas fisik juga dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan.
8. Memperpendek Umur Harapan Hidup
Duduk dalam waktu yang sangat lama setiap hari dapat memperpendek umur harapan hidup. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari 8-10 jam sehari memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang lebih aktif secara fisik.
Fakta Menarik:
- Penelitian menunjukkan bahwa orang yang duduk lebih dari 8 jam sehari tanpa disertai aktivitas fisik yang cukup memiliki risiko kematian dini 15-20% lebih tinggi dibandingkan mereka yang lebih banyak bergerak.
- Dengan hanya bergerak atau berjalan selama 5-10 menit setiap jam, Anda dapat secara signifikan menurunkan risiko ini.
9. Masalah Pencernaan
Duduk terlalu lama setelah makan dapat memperlambat sistem pencernaan, yang bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung, sembelit, dan gangguan metabolik lainnya. Duduk juga dapat menyebabkan penurunan pergerakan usus, yang dapat memperlambat proses pencernaan.
Dampak pada Sistem Pencernaan:
- Duduk setelah makan dapat memicu penumpukan gas di perut, yang menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan.
- Sistem pencernaan yang lambat dapat menyebabkan sembelit, terutama jika diiringi dengan kurangnya asupan serat dan air.
10. Melemahkan Otot dan Sendi
Kurangnya aktivitas fisik akibat duduk terlalu lama bisa menyebabkan pelemahan otot dan sendi. Otot yang jarang digunakan menjadi kaku dan lemah, terutama di area perut, punggung, dan kaki. Hal ini juga dapat mengurangi fleksibilitas sendi, meningkatkan risiko cedera saat bergerak.
Dampak pada Otot dan Sendi:
- Melemahkan otot-otot perut: Kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan otot-otot inti menjadi lemah, yang pada akhirnya berpengaruh pada postur tubuh dan keseimbangan.
- Mengurangi fleksibilitas: Otot dan sendi yang jarang digerakkan akan menjadi kaku, dan ini bisa menyebabkan penurunan mobilitas serta fleksibilitas tubuh.
Duduk terlalu lama dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental, mulai dari peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan postur dan masalah pencernaan. Untuk mengurangi dampak negatif ini, penting untuk lebih banyak bergerak dan menghindari duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Cobalah berdiri, berjalan-jalan, atau melakukan peregangan setiap 30 menit hingga satu jam. Dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif, Anda dapat menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta mengurangi risiko penyakit jangka panjang.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotalotu.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).